Sariagri - Perkebunan kakao tidak hanya memberi kita kenikmatan cokelat, tetapi juga menawarkan potensi keuntungan berupa pertanian yang ramah keanekaragaman hayati. Sebuah penelitian menunjukkan pada musim-musim tertentu mendorong keberadaan burung dan kelelawar pemakan hama serangga yang paling penting. https://dillhumor6.tumblr.com/post/675882796340985856/bantu-warga-hadapi-pendemi-komunitas-di-bali Tim peneliti internasional yang dipimpin oleh University of Göttingen melakukan penelitian di lahan kawasan agroforestri kakao di kawasan hutan kering tropis di Peru. Hasil penelitian telah dipublikasikan di Pertanian Ekosistem dan Lingkungan.Hutan kering tropis secara global terancam oleh deforestasi dan pertanian. Akan tetapi di barat laut Peru kakao sering ditanam di dekat habitat hutan kering.Para peneliti mempelajari sistem wanatani kakao, yaitu menanam kakao di bawah pohon rindang di hutan selama lebih dari satu tahun, dan menemukan bahwa burung dan kelelawar serta sebagian besar pemakan serangga banyak tinggal di pohon-pohon kakao.Baca Juga: Wanatani Perkebunan Kakao Jaga Keanekaragaman Spesies Kelelawar dan BurungPeneliti? Sebut Penyerbukan Manual Lebih Efektif Tingkatkan Hasil Kakao "Kami menemukan bahwa hutan kering tropis memiliki spesies burung dan kelelawar yang unik, tetapi wanatani kakao adalah pilihan yang baik untuk praktik pertanian yang menguntungkan keanekaragaman hayati," kata penulis studi, Carolina Ocampo-Ariza dari kelompok Agroekologi di Universitas Göttingen, seperti dikutip phys.org.Dia menambahkan bahwa hasil penelitian ini berharga untuk merancang dan mengelola lanskap pertanian di negara-negara megadiverse seperti Peru dan negara lainnya.Tim peneliti menemukan bahwa kelelawar selalu hadir dalam kelompok yang lebih besar di perkebunan kakao daripada di hutan terdekat, sedangkan burung hanya ada di musim kemarau. "Pertanian kakao tampaknya berfungsi sebagai oasis bagi burung, menyediakan makanan dan perlindungan ketika makanan sulit mereka dapatkan di hutan," kata rekan penulis Profesor Teja Tscharntke, dari kelompok Agroekologi di Universitas Göttingen. Kondisi ini menurut para peneliti memiliki konsekuensi penting bagi jasa ekosistem dalam sistem wanatani, karena burung dan kelelawar memainkan peran penting dalam mengendalikan hama serangga yang menyerang kakao.Video terkait: 


トップ   編集 凍結 差分 バックアップ 添付 複製 名前変更 リロード   新規 一覧 単語検索 最終更新   ヘルプ   最終更新のRSS
Last-modified: 2022-02-11 (金) 19:58:58 (813d)