Sariagri - Ada yang unik dari pernikahan yang terjadi di Jalan Empang Rea Barat, Desa Patampanua, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Meski banjir sedang melanda, prosesi sakral mengikat janji suci dalam ikatan pernikahan tetap digelar. http://www.trungtamytechomoi.com.vn/Default.aspx?tabid=120&ch=8017 Untuk mengatasi banjir, keluarga mempelai saling membantu. Bahkan, diantara kerabat yang hadir, mereka saling menggendong agar busana yang dikenakan tak basah.Sisanya, rombongan pengantar pengantin harus mengangkat sarung atau pakaian di atas lutut agar tidak basah kuyup.Dalam rekaman video amatir ini terlihat kedua mempelai yang masih mengenakan pakaian adat mandar berjalan melewati banjir untuk melanjutkan acara prosesi mapparola atau mengantar mempelai wanita ke rumah mempelai pria. Sang istri digendong oleh satu pihak keluarga sementara suaminya menggendong salah seorang kerabatnya melintasi banjir.Baca Juga: Menjijikan, Rumah Sakit Jepang 'Tidak Sengaja' Gunakan Air Toilet untuk Minum Selama 30 TahunKorban? Meninggal Dunia Banjir Bandang Kota Batu Menjadi Lima OrangMempelai? pria bernama Aco, warga asal Desa Salurihan Kanusuang, sementara mempelai wanita bernama Yulan berasal dari Rea Barat. Pernikahan kedua pasangan ini berlangsung pada Rabu 8 Desember digelar meriah dalam balutan pesta adat suku mandar.Kedua pengantin ini tidak menyangka jika video pernikahannya akan viral setelah diunggah netizen ke sejumlah akun media sosial. Mereka berharap momen pernikahan mereka bisa membawa berkah baginya dalam menjalani kehidupan rumah tangganya yang baru kelak. Sejumlah netizen pun memperikan ucapan selamat kepada kedua mempelai. “Semua akan Indah pada waktunya,” kata seorang warganet.“Pernikahan tetap dilakukan meski di kepung banjir, karena jauh hari sebelumnya pesta pernikahan ini sudah dijadwalkan,”tutur Ilman salah satu kerabat mempelai pria.Video terkait:


トップ   編集 凍結 差分 バックアップ 添付 複製 名前変更 リロード   新規 一覧 単語検索 最終更新   ヘルプ   最終更新のRSS
Last-modified: 2022-02-11 (金) 15:57:26 (813d)