Sariagri - Papandayan tentu tidak asing bagi pecinta wisata alam maupun para penghobi aktivitas mendaki. Terletak di wilayah Jawa Barat, tidak hanya surga bagi para pendaki pemula, gunung berapi aktif ini sejak lama dikenal sebagai destinasi yang menawarkan segudang pesona dan keindahan alam nan eksotis.Berlokasi di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, gunung berapi aktif ini memiliki ketinggian sekitar 2662 mdpl. Di tempat ini, pengujung dapat menikmati berbagai sensasi petualang bernuansa alam.Salah satunya adalah pesona kawah belerang yang disebut Kawah Papandayan. Kawah ini merupakan komplek gunung berapi yang masih aktif dengan luas 10 hektare, di mana di dalamnya terdapat lubang-lubang magma yang besar maupun kecil serta mengeluarkan asap atau uap panas. Sebuah pemandangan yang pastinya menimbulkan sensasi tersendiri.Ada juga blok Pondok Saladah, berupa areal padang rumput seluas 8 Ha dengan ketinggian 2.288 meter di atas permukaan laut. Di daerah ini mengalir Sungai Cisaladah yang airnya mengalir sepanjang tahun. Banyak pengunjung memanfaatkan tempat ini untuk berkemah.Kawasan wisata gunung papandayan juga terdapat objek alam yang begitu eksotis, yaitu Hutan Mati. Kawasan ini merupakan hamparan pohon-pohon cantigi yang telah mati.Baca Juga: Viral Kisah Pria Tersesat di Hutan, Google Maps Malah Sarankan Berkendara ke Pohon Mangga5 Ekor Harimau Terpantau di Area Konservasi Muara Merang SumselDeretan? batang pohon yang mengering ini menciptakan ilusi pemandangan yang amat memukau dan menjadi tempat pengunjung berselfie ria atau berburu photo unik. Tempat ini biasa dilewati para pendaki sebelum mereka mendaki ke puncak Tegal Alun. Konon, kawasan eksotis Hutan Mati muncul akibat letusan gunung pada ratusan tahun silam.Pesona lain yang tersimpan di gunung ini adalah keberadaan Padang Edelweis, bunga yang menyimbolkan keabadian. Hamparan edelweis ini banyak ditemui di puncak gunung. https://controlc.com/348e9e3a Areal padang edelweis di gunung ini mencapai 35 hektare, bahkan merupakan yang terluas se Asia Tenggara. Namun, pengunjung dilarang keras memetik bunga edelweis di kawasan ini.Puas menikmati berbagai suguhan keindahan alam, pelancong yang berkunjung juga bisa melepas lelah sambil menikmati kolam pemandian air panas alam yang bersumber langsung dari kawah.Gunung ini juga kaya akan keragaman hayati dan rumah bagi aneka flora dan fauna. Di gunung ini, berbagai spesies tanaman tumbuh diantaranya Pohon Suagi (Vaccinium valium), Edelweis (Anaphalis javanica), Puspa (Schima walichii), Saninten (Castanea argentea), dan Pasang (Quercus platycorpa). Ada juga Kihujan (Engelhardia spicata), Jamuju (Podocarpus imbricatus), dan Manglid (Magnolia sp).Sementara hewan yang hidup di kawasan ini antara lain babi hutan, lutung, kijang dan trenggiling. Ada juga sejumlah spesies burung seperti kutilang dan walik.Papandayan tersohor hingga mancanegaraKisah keindahan gunung ini sudah terekam sejak ratusan tahun silam. Tokoh dunia yang dikabarkan pernah mengunjungi gunung ini adalah Nicholas Alexandrovich atau dikenal sebagai Tsar Nicholas II, Tsar terakhir Rusia.Berbagai sumber menyebut, saat berkunjung ke Garut tahun 1891, sang Tsar mengaku kagum akan keindahan alamnya yang sangat asri dan di kelilingi banyak pegunungan hijau, salah satunya adalah Gunung Papandayan.Dalam sebuah berita yang dimuat dalam surat kabar Bintang Barat terbitan 10 Maret 1891 dikabarkan, Tsar Rusia yang memerintah pada 1894 hingga 1918 ini sempat berburu babi hutan di Gunung Cikuray 2821 mdpl yang letaknya tidak begitu jauh dari gunung yang beradai di Jawa Barat ini.Berstatus gunung berapi aktif, sepanjang sejarah Gunung Papandayan beberapa kali meletus. Di antaranya pada 12 Augustus 1772, 11 Maret 1923, 15 Agustus 1942, dan 11 November 2002.Beberapa sumber mencatat, letusan besar pada tahun 1772 disebutkan menghancurkan sedikitnya 40 desa dan menewaskan sekitar 2957 orang. Daerah yang tertutup longsoran mencapai 10 km dengan lebar 5 km.Menilik sejumlah referensi, nama Papandayan sendiri diambil dari bahasa Sunda “Panday” yang artinya orang yang bekerja sebagai pandai besi.Konon, hal itu bermula saat sejumlah warga mengaku mendengar suara 'gaib' saat melintasi gunung ini. Suara itu menyerupai bunyi besi yang dipukul dan ternyata berasal dari dalam kawah gunung tersebut.Bagi mereka yang tertarik menikmati pesona dan kemolekan gunung eksotis ini, tiap pengunjung dikenakan biaya tiket Rp20.000 pada hari biasa dan Rp30.000 pada hari libur. Namun, jumlah itu mungkin sepadan dengan aneka petualangan dan pesona alam yang disuguhkan.Video Terkait 


トップ   編集 凍結 差分 バックアップ 添付 複製 名前変更 リロード   新規 一覧 単語検索 最終更新   ヘルプ   最終更新のRSS
Last-modified: 2022-02-13 (日) 15:01:49 (811d)