mathiassensinger276583

Sariagri - Tanaman ternyata telah berupaya membantu memperlambat terjadinya perubahan iklim. Ketika aktivitas manusia menempatkan lebih banyak karbon dioksida di atmosfer, tanaman mampu merespons dengan meningkatkan fotosintesis. Kondisi ini dapat membantu memperlambat perubahan iklim, meski tidak cukup cepat untuk menghentikannya.Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature, aktivitas fotosintesis global meningkat 12 persen pada periode 1982-2020. Sementara konsentrasi karbon dioksida global tumbuh 17 persen."Ini adalah peningkatan yang sangat besar dalam fotosintesis, tetapi itu sama sekali tidak menghilangkan jumlah karbon dioksida yang kita masukkan ke atmosfer," ujar ilmuwan lingkungan dan penulis utama Trevor Keenan seperti dikutip ctvnews.ca. https://notes.io/UCWD  "(Peningkatan fotosintesis) tidak menghentikan perubahan iklim dengan cara apa pun, tetapi membantu kita memperlambatnya,” tambahnya.Baca Juga: Cara Berkebun di Halaman Rumah yang Adaptif Perubahan IklimLima? Jenis Bunga Ini Tidak Hanya Cantik Tapi Bisa Dikonsumsi Fotosintesis merupakan proses dimana tanaman hijau menggunakan karbon dioksida, sinar matahari dan air untuk menghasilkan oksigen dan makanan. Sebagian besar karbon dioksida itu berasal dari aktivitas manusia.Karena itu para ilmuwan mendorong perlunya melindungi penyimpan karbon alami seperti hutan, yang menangkap karbon dioksida dari atmosfer."Kami tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan sejauh bagaimana tanaman akan terus merespons peningkatan karbon dioksida," kata Trevor Keenan, ilmuwan di Berkeley Lab dan profesor di UC Berkeley. "Kami memperkirakan akan ada kejenuhan di beberapa titik, tetapi kami tidak tahu kapan atau sampai sejauh mana. Pada saat itu, penurunan tanah akan memiliki kapasitas yang jauh lebih rendah untuk mengimbangi emisi dari aktivitas manusia," katanya. Tim peneliti internasional di balik penelitian ini dipimpin Lawrence Berkeley National Laboratory dan UC Berkeley di California, dengan dukungan NASA dan Departemen Energi pemerintah AS. Mereka mampu menilai perubahan laju fotosintesis global dengan membandingkan perkiraan historis dan citra satelit dengan model bagaimana karbon dipertukarkan antara atmosfer dan tanah.Video terkait: