Sariagri - Pemerintah daerah perlu mendorong pengembangan tanaman nyamplung (Calophyllum inophyllum) di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, sebagai sumber energi alternatif.Peneliti Senior dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan Kementerian Lingkungan Hidup Budi Leksono mengatakan potensi nyamplung sebagai sumber energi alternatif sangat besar karena produktivitasnya lebih tinggi dari tanaman jarak. Karena itu, pemerintah daerah harus berkolaborasi mengembangkan tanaman itu.Dari analisis di Laboratorium Fitokimia Biologi Farmasi oleh Budi Leksono bersama Tim Penelitian Nyamplung pada 2012 menunjukkan minyak nyamplung (tamanu oil) mengandung kumarin.Menurut dia, selain itu kandungan dan khasiat lain dari tamanu oil mulai digali menggunakan sampel biji dari tujuh pulau di Indonesia, termasuk Kepulauan Selayar. Produksi biji nyamplung dapat mencapai 20 ton per tahun.Baca Juga: Jadikan Kaum Muda sebagai Aktor Perubahan IklimMengoptimalkan? Tahapan Pertanian Lewat Energi TerbarukanBiji? nyamplung yang mempunyai rendemen minyak paling tinggi, lanjut dia berasal dari pulau di Dompu, Nusa Tenggara Barat, menyusul Kabupaten Kepulauan Selayar.Hal itu dibenarkan peneliti muda asal Balai Besar Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar C Andriyani Prasetyawati.Dia mengatakan selama kurang lebih dua tahun telah melakukan penelitian tanaman nyamplung di kawasan Kepulauan Selayar. https://www.gatesofantares.com/players/swinggerman56/activity/1688367/ 'Potensi nyamplung di Selayar sangat besar, hanya saja kurang dikembangkan masyarakat karena kemungkinan kendala pemasaran," katanya.Video terkait:


トップ   編集 凍結 差分 バックアップ 添付 複製 名前変更 リロード   新規 一覧 単語検索 最終更新   ヘルプ   最終更新のRSS
Last-modified: 2022-02-13 (日) 13:16:49 (811d)