floydebbesen102555

Sariagri - Memelihara hewan peliharaan tidak selalu kucing, anjing, ataupun kelinci. Faktanya, beberapa tahun ini belakangan ini, ada sekelompok pecinta hewan yang tertarik untuk memelihara hewan unik bernama sugar glider.Nama mereka memang terdengar aneh dan asing bagi sebagian orang.Namun hewan lucu nan imut ini, ternyata memiliki kemampuan daya tarik sendiri, yaitu dapat meloncat jauh kesana sini. Di alam liar, mereka bukan bukan termasuk hewan yang jinak ketika bertemu manusia.Fakta menarik tentang sugar glider1. Sering dikira tupai terbangHewan yang punya nama latin Petaurus breviceps ini, sering dikira seekor tupai terbang. Hal ini dikarenakan mereka memiliki penampilan dan kebiasaan yang sangat mirip seperti tupai terbang. Padahal sebenarnya kedua hewan ini tidak lah sama karena beda spesies.Perbedaan pertama terletak pada jenisnya.Sugar glider merupakan hewan marsupial, sedangkan tupai terbang adalah hewan pengerat. Selain itu mereka juga mempunyai selaput yang memanjang di antara kaki depan dan belakang. Bagian atas kepalanya terdapat garis dan corak yang khas, sementara tupai terbang tampil polos tidak bercorak. Ekor sugar glider juga lebih tebal, berbeda dengan ekor tupai terbang yang pipih, tipis dan lembut.2. Pelompat yang handalUkuran tubuh sugar glider memang terbilang kecil, dengan panjang 24-30 cm dan berat 115-140 gram. Namun meski begitu hewan ini merupakan pelompat yang handal. Mereka bisa melompat hingga sejauh 150 kaki (50 meter).Kemampuan melompat dari satu dahan ke dahan lain dijadikan mereka sebagai cara untuk menghindari musuh dan mencari makanan. Ketika melompat, mereka menggunakan kaki depan dan belakang yang terentang lebar. Mereka ahli berbelok mengarahkan diri ke posisi tujuan dengan cara menggerakkan anggota badan.3. Namanya diambil dari kebiasaannyaPenamaan hewan ini ternyata bukan tanpa alasan, Nama sugar diambil karena sesuai dengan kebiasaan makannya. Hewan ini sangat menggemari makanan manis, seperti buah segar atau sayur-sayuran. Pada habitat aslinya, mereka juga memakan nektar, serangga, telur burung dan kadal.Sementara, nama glider di ambil dari membran luncur yang mereka miliki di sela-sela kakinya. Membran ini membentang dari pergelangan tangan ke pergelangan kaki dan memungkinkan mereka untuk meluncur dari satu tempat ke tempat yang lain.4. Berumur panjangHewan kecil ini ternyata memiliki umur yang cukup panjang, yakni 9-10 tahun. Bahkan umurnya bisa semakin panjang jika dipelihara dengan baik. Lain halnya jika mereka hidup di alam bebas, umur mereka justru bisa lebih pendek, karena banyaknya predator.Baca Juga: Video Harimau Viral Muncul di Sebuah Hutan, BKSDA Sumbar Turun TanganMengenal? Badak Jawa, Jenis Satwa Langka yang Hanya Tersisa di Indonesia5. Punya kantong seperti kangguruSeperti halnya kangguru, yang memiliki kantong di perutnya, begitu pula dengan sugar glider. Mereka juga memiliki kantong di perutnya yang sangat fleksible. Namun hanya glider betina saja yang memiliki kantong ini.Alasannya, kantong ini digunakan untuk melindungi, membesarkan dan membawa anak mereka yang masih kecil hingga berumur 8-10 minggu.6. Sugar glider adalah hewan nokturnalPada dasarnya, glider adalah hewan nokturnal yang berarti aktif di malam hari dan tidur di siang hari. Mereka memiliki mata yang besar sehingga mendukung aktifitasnya di malam hari. Telinganya bisa berputar untuk membantu menemukan mangsa dalam gelap.7. Masa kehamilan yang singkatOrgan reproduksi glider jantan sudah matang pada usia 4-12 bulan, sedangkan glider betina di usia 8-12 bulan. Umumnya mereka berkembang biak dua kali dalam setahun, dengan melahirkan dua anak sekaligus dalam satu waktu. http://www.trungtamytechomoi.com.vn/Default.aspx?tabid=120&ch=16187 Masa kehamilannya sangat singkat, yaitu 15-17 hari.8. Hewan yang dilarangMemelihara glider memang masih menjadi pro kontra hingga saat ini. Ada beberapa negara yang melarang memelihara hewan ini seperti di Alaska dan California. Namun di Indonesia, hewan ini boleh dipelihara.Hanya saja perlu dipahami, glider bukan hewan jinak. Maka perlu diwaspadai dalam memeliharanya agar tidak membahayakan orang sekitar. Pemberian makan juga tidak boleh sembarangan. Makanan mereka seharusnya sama dengan yang ia makan di alam liar, agar dapat tumbuh sehat dan berkembang.Video Terkait