Sariagri - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua telah melepasliarkan empat ekor burung endemik Papua. Empat burung itu terdiri tiga ekor cenderawasih kuning kecil (Paradisaea minor) dan satu ekor toowa cemerlang (Ptiloris magnificus).Dalam keterangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 20 Desember 2021 mengatakan kegiatan pelepasliaran berlangsung di Hutan Nyei Toro, Pasir VI, Distrik Ravenirara, Kabupaten Jayapura, Papua pada 18 Desember 2021."Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam melakukan pengendalian dan pengawasan peredaran tumbuhan dan satwa liar endemik Papua. Sinergi seperti ini perlu terus dilakukan dan ditingkatkan. Ke depan, tentu kami berharap tidak ada lagi tindak ilegal terhadap satwa liar endemik Papua," ujar Kepala Balai Besar KSDA Papua Edward Sembiring.Baca Juga: Pemerintah Kamboja Libatkan Petani untuk Selamatkan Spesies Bangau yang Terancam PunahPerubahan? Iklim Berdampak pada Perubahan Fisik Burung di Hutan Amazon Keempat ekor burung itu berasal dari penyerahan masyarakat melalui komunitas Animal Lovers Jayapura dan Rumah Bakau. Pihak komunitas kemudian menyerahkannya kepada BBKSDA Papua pada 12 Oktober 2021.Empat ekor satwa itu telah menjalani masa habituasi sekitar dua bulan di Kandang Transit Buper Waena. Selain itu, empat ekor burung itu menjalani pemeriksaan PCR bebas flu burung oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura.Semua satwa dalam kondisi sehat secara fisik dan sudah memiliki sifat liar, sehingga sudah siap kembali ke alam. http://www.trungtamytechomoi.com.vn/Default.aspx?tabid=120&ch=8526 Kedua jenis satwa itu masuk dalam kategori dilindungi Undang-undang. Edward mendorong semua pihak turut andil dalam melindungi satwa liar endemik termasuk di Papua."Kita jaga alam, alam jaga kita," tegasnya.Video terkait:


トップ   編集 凍結 差分 バックアップ 添付 複製 名前変更 リロード   新規 一覧 単語検索 最終更新   ヘルプ   最終更新のRSS
Last-modified: 2022-02-11 (金) 18:07:34 (813d)